Jendela-jendela rindu terbuka
Sebab bayang muka yang paksa
Kau ketuk pintu hatiku lagi
Memaksaku untuk membuka dan mendengar
Tentang kata maaf pada rasa yang telah lama mati
Sebab bayang muka yang paksa
Kau ketuk pintu hatiku lagi
Memaksaku untuk membuka dan mendengar
Tentang kata maaf pada rasa yang telah lama mati
Ia kembali bangkit ke permukaan
Itu mengapa aku tak pernah bisa berhenti
Untuk tidak lupa dalam hitungan kedua kali
Itu mengapa aku tak pernah bisa berhenti
Untuk tidak lupa dalam hitungan kedua kali
Bayang wajahnya datang mengusik
Terlampau sering hingga
buatku tak tahan untuk terusik
Hidupku jadi serasa bolak-balik
Memang dasar kau pengusik!
Yogyakarta, 3 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar