Langkahnya tidak terdengar saat datang
Membawa kejut, meletakkan heran
Sengaja, seperti caranya merahasiakan
“Apa kabar?” tanyamu, tenang.
Ada rindu yang tertahan
Pada baris-baris tanya
Yang kugantung di dinding kenangan
Tapi hanya serat di sudut pikiran
Rinduku tidak lagi buru-buru
Sebab aku tahu,
merindukanmu itu melelahkan,
menyakitkan.
Bungkus saja kembali tanyamu
Dan lekaslah kau bawa pulang
Bersama sisa-sisa perkara dulu
Yang tidak ingin lagi aku dengar
Pulanglah,
Jangan lagi datang
Aku ingin tenang
Yogyakarta, 7 Desember 2018
Puisi ini sudah dibukukan bersama penulis lain dan ikut serta tergabung dalam Antologi Puisi Suara dengan judul “A Voice: Flute” oleh Ellunar Publisher dan Puspamala Pustaka.
Jika ingin membeli bukunya, cek informasi terkait:
Instagram: @ellunarpublish_
Website: http://www.ellunarpublisher.com/2019/01/a-voice-flute-kumpulan-puisi-terpilih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar