“Hai!” Kau menyapaku untuk pertama kalinya. Perbincangan demi perbincangan memutari kehidupan kita. Kau perlahan masuk menjadi sebagian dari perjalanan hidupku. Aku tak menyangka kalau kita akan saling mengenal dengan penuh arti dan menjadi sebaik ini. Awal yang bagus.
Awal yang kupikir kau akan mempertahankan segala hal baik ini dalam waktu yang lama. Namun ketika kau telah berhasil membuatku menyukaimu, kau tiba-tiba menghilang begitu saja. Kupikir adamu adalah kebaikan untuk hatiku yang sedang rapuh karena seseorang di masa sebelum kau hadir dalam hidupku. Namun aku keliru. Kau meninggalkan aku lebih buruk daripadi seseorang sebelum dirimu. Segala rangkaian kata darimu yang membuatku percaya bahwa kamu baik, rupanya hanya kata-kata yang kau anggap biasa.
Mungkin aku yang bodoh karena menilaimu ketinggian. Kau membuat segala momen yang tumbuh menjadi runtuh. Kau melepaskan dan meninggalkan aku tanpa kata pamit atau maaf. Lantas segala hal yang kupikir baik jadi membuatku kecewa. Jika memang kau tak berniat untuk mengenalku lebih dalam, "jangan ajak aku mengenalmu tentang banyak hal". Kenangan tentangmu kini membuat satu tahunku menjadi belati yang menusuk di dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar