Aku memang tidak tahu rasanya tanpa melihat apapun, tapi kamu juga tidak tahu rasanya melihat sesuatu yang membuat duniamu menjadi gelap. Keduanya sama-sama menyakitkan. Tapi hanya kamulah satu-satunya dunia yang memiliki kesamaan denganku.
Masa depan kita masih panjang. Tapi takdir membawa kita pada lorong-lorong tanpa cahaya dan kita harus mencari jalan keluarnya sendiri. Memang mengerikan dan membuat bingung. Tapi matipun tak membuat rasa sakit itu menjadi usai. Kamu tahu, aku pun tahu. Ketakutan yang melulu dipikirkan akan lebih mudah terjadi. Kamu tidak sendiri.
Jika kisah Harun dan Tiana berakhir pisah, apakah kita juga akan sama? Aku hampir-hampir menyerah karena tujuan kita berbeda. Tahu kau akan pergi jauh saja rasanya tak rela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar